السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
إِذْ هَمَّتْ طَائِفَتَانِ مِنْكُمْ أَنْ
تَفْشَلاَلاوَاللهُ وَلِيُّهُمَا ط وَعَلَى اللهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ( ال عمران : ١٢٢ )
Artinya: (Ingatlah) ketika dua golongan daripadamu hampir
kehilangan semangat,(dan ingin mengundurkan diri), sedangkan ALLAH
melindunginya. Kepada ALLAH hendaknya orang mu’min tawakkal. - Al-qur’an surat Ali Imron (Keluarga Imron),ayat
122.
Terkadang
seseorang di uji keteguhan hatinya oleh tuhan, di mana saat itu kita seakan
tidak mampu memegang teguh prinsip kita atau tidak mampu merealisasikan
prinsipnya itu, hal itu wajar saja kawan,,,
Hampir setiap seorang di antara kita pernah mengalaminya, tapi apakah yang terjadi setalah kita meyakinkan diri ini dengan prinsip kita, apakah kemudian kita mati...??? :)
atau tubuh kita hancur berantakan seketika....??? :)
ternyata tidak.... ;)
Hampir setiap seorang di antara kita pernah mengalaminya, tapi apakah yang terjadi setalah kita meyakinkan diri ini dengan prinsip kita, apakah kemudian kita mati...??? :)
atau tubuh kita hancur berantakan seketika....??? :)
ternyata tidak.... ;)
Hal ini pun terjadi kepada saya, saat saya
hendak menuliskan tentang kekuatan prinsip ini, saya pun mengalami
peperangan batin yang sangat dahsyat, di satu sisi saya ingin berbagi ilmu yang
di anugrahkan tuhan kepada saya dan pada sisi yang lain saya merasa tidak
mampu, tapi kemudian saya kuatkan prinsip saya bahwa “Orang yang di beri
anugerah ilmu oleh tuhan dan mau mengamalkannya” akan di beri-NYA ilmu-ilmu
yang belum di ketahui oleh orang tersebut.
Maka kemudian saya
kuatkan prinsip ini dan saya beranikan diri untuk menuliskan “kekuatan
prinsip” ini, Lalu apakah karena saya memaksakan prinsip ini lalu
saya mati...???
atau tubuh saya hancur berantakan...??? kalau jawaban anda adalah iya, maka tulisan ini tidak akan pernah mampir di mata anda... :v :v :v
betul,,,, betul,,,,,,betul...????
atau tubuh saya hancur berantakan...??? kalau jawaban anda adalah iya, maka tulisan ini tidak akan pernah mampir di mata anda... :v :v :v
betul,,,, betul,,,,,,betul...????
Maka dari itu
ternyata memegang teguh “prinsip” itu manis, kawan,,,!! :)
Apa yang saya alami ini
sekiranya bisa menjelaskan bahwa sebuah
kejadian atau sepotong kalimat,atau sebuah keterangan mampu mengubah pradigma
berpikir seseorang.
Karena sesungguhnya tuhan
menciptakan manusia, di dalam dirinya ia di karuniai sebuah jiwa, dimana dengan
jiwa tersebut tiap orang bebas memilih sikapnya baik ia mau bereaksi baik atau
buruk,bereaksi positif atau negatif ,bereaksi marah atau sabar,bereaksi
melakukan tindakan atau diam seribu bahasa.
kitalah sebenarnya yang bertanggung jawab penuh atas reaksi diri kita,sikap kita dan keputusan kita sehingga jika kita tidak bisa mengendalikan managamen jiwa kita,maka kita akan menjadi korban dari ketidak mampuan mengendalikan dan memegang teguh prinsip.
kitalah sebenarnya yang bertanggung jawab penuh atas reaksi diri kita,sikap kita dan keputusan kita sehingga jika kita tidak bisa mengendalikan managamen jiwa kita,maka kita akan menjadi korban dari ketidak mampuan mengendalikan dan memegang teguh prinsip.
Lalu apakah kita akan tenang,apakah
kita akan santai saja, dengan memandang orang lain berhasil berkat ia bisa
memanage dan teguh memegang prinsipnya, sementara kita 0 besar
karena kita selalu terombang ambing
dalam setiap langkah kita.
Ingat kawan,,,,! :)
dengan kita memegang teguh dan
memanage prinsip kita untuk senaniasa berbuat,melangkah, ke sesuatu hal yang positif, maka hal itu akan mendatangkan
keuntungan yang tiada tara, baik di dunia maupun di akhirat kelak....
So’ .....!
masihkah kita terombang ambing dalam
keraguan...?
Masihkah kita tiada bisa mengatur
perinsip kita....?
Masihkah kita rela membiarkan diri
kita, hanya seperti ini+seperti ini+seperti ini dan terus seperti ini....???
Setelah membaca artikel ini saya
berharap :
Kita tak akan lagi terombang ambing
dalam keraguan.
Kita senantiasa bisa mengatur
prinsip kita.
Kita tiada pernah rela, membiarkan
diri kita dalam kerugian,keburukan,kemerosotan moral,kemiskinan iman,kemiskinan
ilmu,kemiskinan amal,kemiskinan harta dan segala sesuatu yang timbul akibat
dari tidak bisa mengatur prinsip kita.
Ketika kita memandang keberhasilan
orang lain,yang ada di fikiran kita jangan “IRI” tapi seharusnya ada
adalah cita” untuk melakukan atau mendapatkan apa yang di lakukan atau di dapat
orang lain.
Memang sih dalam hal ini,perbedaan
antara iri dan cita” untuk
melakukan atau mendapatkan apa yang di lakukan atau di dapat orang lain,
sangatlah tipis tapi dalam perbedaan yang sangat tipis itu justru dua hal yang
sangat berlawanan...
Seorang yang iri,dia hanya mempunyai
keinginan di iringan dengan kebencian akan tetapi tidak mengajaknya untuk
melakukan hal yang positif justru sebaliknya akan mengajaknya kepada
hasud,kalau seseorang sudah dalam kategori hasud, maka, ya hancurlah...
Hancur dunia hancur pula akhiratnya.
Sedangkan seseorang yang memiliki cita”
untuk melakukan atau mendapatkan apa yang di lakukan atau di dapat orang lain,
ia akan senantiasa berusaha dan bekerja keras demi terwujudnya cita-citanya
itu.
Maka,dalam hal ini pun kita di
tuntut untuk menentukan dan mengatur prinsip kita, apakah kita akan memilih cita”
sebagai prinsip kita, atau bahkan
justru iri lah yang mendominasi langkah kita.
Setelah kita bisa memilih cita”
sebagai prinsip kita, maka kini
saatnya kita wukudkan cita-cita kita dengan usaha + kerja keras + do’a.
Setelah itu semua kita lakukan, maka
saatnya kita sekarang adalah “tawakkal” atau pasrah kepada yang mengatur segala
sesuatu yakni tuhan yang maha esa Allah SWT.
Duch
kakak-kakak,adik-adik,bapak-bapak,ibu-ibu,kakek-kakek,nenek-nenek, yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik udah
dulu ya postingannya.
Semoga Allah selalu memberikan
hidayah dan inayah-NYA kepada kita, sehingga kita bisa senantiasa
melangkah,berbuat,bekerja dll yang positif-positif amin ya rrobbal’alamin.
Bila ada jarum yang patah
Jangan di simpan di dalam peti
Bila ada kata-kata yang salah
Jangan di laporkan pada polisi
Ea.....Ea.....Ea......!!!!
Please......!!!!
Dan akhirnya
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
“ Mari kita
pegang teguh prinsip”