Social Icons

Pages

Sabtu, 09 Maret 2013

Kekuatan Prinsip



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
إِذْ هَمَّتْ طَائِفَتَانِ مِنْكُمْ أَنْ تَفْشَلاَلاوَاللهُ وَلِيُّهُمَا ط وَعَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ( ال عمران : ١٢٢ )
Artinya: (Ingatlah) ketika dua golongan daripadamu hampir kehilangan semangat,(dan ingin mengundurkan diri), sedangkan ALLAH melindunginya. Kepada ALLAH hendaknya orang mu’min tawakkal.  - Al-qur’an surat Ali Imron (Keluarga Imron),ayat 122.
            Terkadang seseorang di uji keteguhan hatinya oleh tuhan, di mana saat itu kita seakan tidak mampu memegang teguh prinsip kita atau tidak mampu merealisasikan prinsipnya itu, hal itu wajar saja kawan,,,
            Hampir setiap seorang di antara kita pernah mengalaminya, tapi apakah yang terjadi setalah kita meyakinkan diri ini dengan prinsip kita, apakah kemudian  kita   mati...???
:)
atau tubuh kita hancur berantakan seketika....???
:)
ternyata tidak.... ;)
             Hal ini pun terjadi kepada saya, saat saya hendak menuliskan tentang kekuatan prinsip ini, saya pun mengalami peperangan batin yang sangat dahsyat, di satu sisi saya ingin berbagi ilmu yang di anugrahkan tuhan kepada saya dan pada sisi yang lain saya merasa tidak mampu, tapi kemudian saya kuatkan prinsip saya bahwa “Orang yang di beri anugerah ilmu oleh tuhan dan mau mengamalkannya” akan di beri-NYA ilmu-ilmu yang belum di ketahui oleh orang tersebut.
            Maka kemudian saya kuatkan prinsip ini dan saya beranikan diri untuk menuliskan “kekuatan prinsip” ini, Lalu apakah karena saya memaksakan prinsip ini lalu saya mati...???
atau tubuh saya hancur  berantakan...??? kalau jawaban anda adalah iya, maka tulisan ini tidak akan pernah mampir di mata anda... :v :v :v
 betul,,,, betul,,,,,,betul...????
            Maka dari itu ternyata memegang teguh “prinsip” itu manis, kawan,,,!! :)
Apa yang saya alami ini sekiranya  bisa menjelaskan bahwa sebuah kejadian atau sepotong kalimat,atau sebuah keterangan mampu mengubah pradigma berpikir seseorang.
Karena sesungguhnya tuhan menciptakan manusia, di dalam dirinya ia di karuniai sebuah jiwa, dimana dengan jiwa tersebut tiap orang bebas memilih sikapnya baik ia mau bereaksi baik atau buruk,bereaksi positif atau negatif ,bereaksi marah atau sabar,bereaksi melakukan tindakan atau diam seribu bahasa.
 kitalah sebenarnya yang bertanggung jawab penuh atas reaksi diri kita,sikap kita dan keputusan kita sehingga jika kita tidak bisa mengendalikan managamen jiwa kita,maka kita akan menjadi korban dari ketidak mampuan mengendalikan dan memegang teguh prinsip.
Lalu apakah kita akan tenang,apakah kita akan santai saja, dengan memandang orang lain berhasil berkat ia bisa memanage dan teguh memegang prinsipnya, sementara kita 0 besar  karena kita selalu terombang ambing dalam setiap langkah kita.
Ingat kawan,,,,! :)
dengan kita memegang teguh dan memanage prinsip kita untuk senaniasa berbuat,melangkah, ke sesuatu hal  yang positif, maka hal itu akan mendatangkan keuntungan yang tiada tara, baik di dunia maupun di akhirat kelak....
So’ .....!
masihkah kita terombang ambing dalam keraguan...?
Masihkah kita tiada bisa mengatur perinsip kita....?
Masihkah kita rela membiarkan diri kita, hanya seperti ini+seperti ini+seperti ini dan terus seperti ini....???
Setelah membaca artikel ini saya berharap :
Kita tak akan lagi terombang ambing dalam keraguan.
Kita senantiasa bisa mengatur prinsip kita.
Kita tiada pernah rela, membiarkan diri kita dalam kerugian,keburukan,kemerosotan moral,kemiskinan iman,kemiskinan ilmu,kemiskinan amal,kemiskinan harta dan segala sesuatu yang timbul akibat dari tidak bisa mengatur prinsip kita.
Ketika kita memandang keberhasilan orang lain,yang ada di fikiran kita jangan “IRI” tapi seharusnya ada adalah cita” untuk melakukan atau mendapatkan apa yang di lakukan atau di dapat orang lain.
Memang sih dalam hal ini,perbedaan antara iri  dan cita” untuk melakukan atau mendapatkan apa yang di lakukan atau di dapat orang lain, sangatlah tipis tapi dalam perbedaan yang sangat tipis itu justru dua hal yang sangat berlawanan...
Seorang yang iri,dia hanya mempunyai keinginan di iringan dengan kebencian akan tetapi tidak mengajaknya untuk melakukan hal yang positif justru sebaliknya akan mengajaknya kepada hasud,kalau seseorang sudah dalam kategori hasud, maka, ya hancurlah...
Hancur dunia hancur pula akhiratnya.
Sedangkan seseorang yang memiliki cita” untuk melakukan atau mendapatkan apa yang di lakukan atau di dapat orang lain, ia akan senantiasa berusaha dan bekerja keras demi terwujudnya cita-citanya itu.
Maka,dalam hal ini pun kita di tuntut untuk menentukan dan mengatur prinsip kita, apakah kita akan memilih cita”  sebagai prinsip kita, atau bahkan justru iri lah yang mendominasi langkah kita.
Setelah kita bisa memilih cita”  sebagai prinsip kita, maka kini saatnya kita wukudkan cita-cita kita dengan usaha + kerja keras + do’a.
Setelah itu semua kita lakukan, maka saatnya kita sekarang adalah “tawakkal”  atau pasrah kepada yang mengatur segala sesuatu yakni tuhan yang maha esa Allah SWT.
Duch kakak-kakak,adik-adik,bapak-bapak,ibu-ibu,kakek-kakek,nenek-nenek,  yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik udah dulu ya postingannya.
Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan inayah-NYA kepada kita, sehingga kita bisa senantiasa melangkah,berbuat,bekerja dll yang positif-positif amin ya rrobbal’alamin.
Bila ada jarum yang patah
Jangan di simpan di dalam peti
Bila ada kata-kata yang salah
Jangan di laporkan pada polisi
Ea.....Ea.....Ea......!!!!
Please......!!!!
Dan akhirnya
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
“ Mari kita pegang teguh prinsip”